Aceh Jaya Jadikan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Barat Selatan Di Aceh

 

ANDALAS NUSANTARA | ACEH JAYA

Aceh yang terdiri dari 23 Kab/kota, 285 Kecamatan, 6497 Desa umumnya masyarakat hidup di tiga sektor yaitu.pertanian perkebunan, perikanan dan di kota kecamatan umumnya sektor UMKM. 

Ada tiga pelaku ekonomi yang ada di Negara kita. Pelaku pertama Negara melalui BUMN dan BUMD, pelaku ekonomi kedua Swasta melalui Konglomerat, bisnis besar yang menguasai Industri hilir sampai ke Hulu.dan yang ketiga yaitu UMKM dan Koperasi.

Yang perlu diperhatikan dengan serius Pemerintah Pusat dan Daerah adalah UMKM yang menjangkau seluruh Masyarakat Indonesia. UMKM yang kita maksud adalah UMKM dan IKM yang menghasilkan produk atau produk nyata baik sektor pertanian, perikanan,perkebunan,peternakan.

Demikian ungkap Dr.Amri dalam sebuah perbincangan di Warung KOPI di sudut kota Banda aceh. Amri menyebutkan potensi Kabupaten yang ada di Barsela mulai dari Kabupaten Calang, sampai ke Singkil umumnya masyarakat hidup disektor pertanian sudah seharusnya menghidupkan sektor ini untuk kesejahteraan masyarakat. Caranya melakukan program aksi membantu masyarakat menghidupkan ketiga sektor tersebut. Disamping itu ketika produk pertanian dihasilkan oleh masyarakat petani perlu di olah menjadi barang yang siap dijual untuk pasar lokal, nasional bahkan internasional. 

Untuk menyelesaikan problem ini, pemda kab/kota perlu mendirikan pabrik skala kecil kecilan. Misalnya untuk kebutuhan minyak goreng cukup mendirikan Pabrik Minyak makan untuk kebutuhan 5 kab. Begitu juga dengan pabrik Gula, pabrik tepung Tapioka. Kalau hal mau diperhatikan oleh pemda Provinsi Aceh dan Pemda Kab/kota maka persoalan ekonomi masyarakat bisa terselesaikan. Dan perlu membuat pusat perdagangan atau pusat pertumbuhan ekonomi.  

Menurut amatan Dr.Amri, yang juga pakar ekonomi menngatan pusat pertumbuhan ekonomi Barsela lebih cocok di Calang Aceh Jaya. Alasannya di calang sudah pelabuhan yang standar baik untuk transporasi laut untuk kebutuhan lokal maupun nasional bahkan internasional. Disamping itu calang dekat dengan kota propinsi.

Jadi Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota perlu memikirkan masalah ini dengan serius dan langsung aksi. Demi kesejahteran rakyat. Mudah sekali kita mengukur tingkat kesejahteraan rakyat. Lihat saja pada tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, pemertaan ekonomi/Angka Gini Ratio, angka stunting, indek pembangunan Manusia yang akhirnya Pertumbuhan Ekonomi. Untuk kondisi saat ini, target pertumbuhan ekonomi Aceh sesuai target RPJMA 6,5% yang dicapai cuma 2,75%. Sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat Aceh masih jauh panggang dari Api. Untuk perlu dicari solusi pembangunan ekonomi dengan membuat pusat pusat pertumbuhan ekonomi sehingga masyarakat bisa sejahtera.

Amri yang juga mantan Sekretaris Magister Managemen, program PascaSarjana, universitas Syiah Kuala, mengatakan sebenarnya tidak Ada provinsi Miskin, yang ada provinsi Salah urus. Kebijakan yang memiskinkan Rakyatnya.[Marzuki]