Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Kuttab Al-Fatih Aceh, Gampong Gue, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk Teknologi Tepat Guna (PKMBP-TTG), yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat setempat melalui produksi parfum berbahan dasar minyak nilam dan minyak oud (gaharu). 24 Oktober 2024.
Sebanyak 25 peserta yang mengikuti pelatihan langsung dipandu oleh tim PKM. Kegiatan dimulai dengan pengenalan tentang berbagai jenis parfum dan komposisinya, diikuti dengan penjelasan mengenai bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan parfum, yakni minyak nilam dan minyak oud. Peserta juga diperkenalkan dengan berbagai alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pembuatan parfum, yang semuanya dibawa dan diperlihatkan secara langsung.
Setelah pemaparan materi, peserta langsung diajak untuk mempraktikkan proses pembuatan parfum. Mereka diberi kesempatan untuk mencampurkan bahan-bahan sesuai takaran yang telah diajarkan dan mengemas produk parfum yang telah jadi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman praktis kepada peserta tentang cara menghasilkan produk berkualitas dari bahan-bahan lokal yang melimpah di Aceh. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar dengan dibantu oleh mahassiwa KKN Tematik Pengabdian yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik dan FKIP USK.
Sulastri, Ketua tim pengabdi yang juga merupakan Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat pada LPPM USK mengungkapkan harapannya terhadap produk yang dihasilkan dari kegiatan ini
“Produk ini nanti akan kita daftarkan merknya, kemudian kita lengkapi administrasinya sampai bisa diedarkan,” ujarnya.
Lebih lanjut tim pengabdi Ernawati dosen FEB menambahkan, “Nantinya kita juga akan tampilkan di berbagai event dan expo, kita perlihatkan bahwa Aceh punya sumber daya alam yang melimpah, jangan hanya menjual barang mentah saja.”
Ia juga menegaskan pentingnya langkah ini untuk membuka peluang baru bagi masyarakat Aceh. “Dimulainya produk ini diharapkan bisa membuka peluang tenaga kerja dan menciptakan kemandirian ekonomi, serta USK menjadi kampus yang berdampak,” tambahnya
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Bapak Mahdi Abdur Rahman, salah satu pendiri KUTTAB Aceh. Beliau merupakan mantan banker yang kini memilih untuk mengabdikan diri sepenuhnya dalam kegiatan sosial dan amal. Dengan semangat pengabdian tersebut, beliau akan mengawal keberlanjutan produksi Parfum Oud KUTTAB sebagai program wakaf yang hasilnya diperuntukkan bagi pengembangan pendidikan. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberi keterampilan dalam pembuatan parfum tetapi juga memberikan wawasan tentang potensi bisnis yang dapat digeluti oleh masyarakat setempat. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka untuk menghasilkan produk bernilai tinggi dan bersaing di pasar.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk konkret dari komitmen Universitas Syiah Kuala dalam memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Melalui pengembangan produk parfum yang berbasis bahan alam lokal seperti minyak nilam dan minyak oud, diharapkan masyarakat setempat dapat lebih mandiri secara ekonomi dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Kegiatan ini turut mengangkat potensi Aceh sebagai salah satu daerah penghasil minyak nilam dan oud berkualitas, yang selama ini belum banyak dimanfaatkan secara maksimal. Dengan pelatihan ini, diharapkan produk parfum lokal dapat berkembang dan berdaya saing, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Kedepannya, USK berencana untuk terus mengadakan pelatihan serupa di berbagai daerah untuk lebih banyak memberdayakan masyarakat Aceh, sekaligus mendorong sektor perekonomian berbasis produk unggulan lokal. USK juga berencana untuk mendaftarkan produk parfum yang dihasilkan oleh peserta pelatihan ini agar dapat dipasarkan secara lebih luas.[]


