ANDALAS NUSANTARA | ACEH JAYA
Komandan Satuan Brimob Polda Aceh, Kombes Pol Zuhdi Batubara, S.I.K., M.Han., mendorong para santri di Aceh agar tetap menjaga dan melestarikan adat serta budaya lokal yang berlandaskan syariat Islam sebagai fondasi dalam pengabdian kepada bangsa.
Hal tersebut disampaikan Dansat Brimob saat melaksanakan program Saweu Pesantren di Dayah Budi Lamno, Aceh Jaya, Selasa (16/9/2025). Dalam kunjungan itu, ia menegaskan bahwa adat istiadat Aceh harus dijaga oleh generasi muda, khususnya para santri, agar tidak terkontaminasi budaya asing yang bertentangan dengan Pancasila dan syariat Islam.
“Adat Aceh sejak dulu berlandaskan Islam. Filosofi kita jelas: Mate aneuk meupat jeurat, mate adat pat tamita. Artinya, adat yang berpijak pada syariat Islam wajib dilestarikan,” ujar Kombes Zuhdi.
Ia mencontohkan empat landasan kepemimpinan raja Aceh tempo dulu, yaitu Adat bak Po Teumeureuhom, Hukum bak Syiah Kuala, Qanun bak Putroe Phang, dan Reusam bak Laksamana. Menurutnya, nilai-nilai tersebut harus menjadi pedoman para santri dalam mengisi kemerdekaan, sebagaimana semangat Sumpah Pemuda tahun 1928.
Selain itu, Dansat Brimob juga mengingatkan santri untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, menjadikan masjid sebagai pusat komunikasi spiritual, serta menjauhi berbagai ancaman generasi muda seperti narkoba, radikalisme, HIV/AIDS, dan pergaulan bebas.
“Kami berharap para santri menjadi benteng moral bangsa. Jagalah budaya Aceh yang Islami, dukung aparat keamanan, karena menjaga keamanan bukan hanya tugas polisi, melainkan tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kombes Zuhdi didampingi Danden Gegana Satbrimob Polda Aceh, Kompol Akmal, S.E., M.M., Danyon C Pelopor Kompol Usman, S.E., M.M., serta perwira lainnya. Hadir pula ulama karismatik Aceh, Abi H. Mustafa Thayib, dan pimpinan Dayah Budi Lamno, Abu Budi.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan ziarah ke makam pendiri pesantren Tgk Ibrahim, lalu tausiah kepada santri. Selanjutnya, rombongan juga berziarah ke makam Sultan Aceh Alaidinsyah Ayat Syah atau yang lebih dikenal sebagai Po Teumeureuhom.
Menutup kegiatan, Dansat Brimob bersama rombongan bersilaturahmi dengan Nyak Sandang, tokoh sejarah yang pada tahun 1948 tercatat sebagai penyumbang terbesar dalam pembelian pesawat Seulawah RI-01 dan RI-02.
“Insya Allah, dengan menjaga adat, ilmu, dan keamanan, kita dapat bersama-sama menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Dansat Brimob.
Kegiatan Saweu Pesantren tersebut berlangsung dengan aman, khidmat, dan penuh kebersamaan. tutup Zuhdi.[]


